Apa isi Flasdiscmu “C i n t a k u” ?

Yeaa.. hari ini [27 Mei] tepat sebulan sudah resminya dia aku lantik menjadi pacarku, begitu juga dia resmi melantik aku jadi pacarnya, tanpa pangkat dan status jabatan tentunya karena ini bukan pelantikan anggota militer ataupun pelantikan anggota DPR.. semua baik-baik, semua indah kujalani bersamanya teramat damai bagiku.. namanya juga cinta, semua memang bisa jadi buta, buta-hati, buta-mata, buta-rasa, buta-warna, buta-huruf, buta-rupiah butaaaa-segalanya.. yaa memang benar kalau ada pernyataan “kalau cinta sudah melekat - tahi ayam pun terasa coklat”.

Sangat mencandu cintanya karena bayangnya selalu hadir menjenguk rinduku di saat sang hujan turun atau sang malam datang, sama seperti nikotin di sebatang rokokku yang selalu membuat uang saku bulannanku jauh dari cukup gara-gara hanya untuk membeli stik tembakau ini saja, mencandu dia.. seperti caffeine di secangkir kopi favoritku yang selalu membuat mataku melek buat begadang ngerjain tugas semalaman. Sangat mencandu…. hingga aku tidak betah kalau terlalu lama dia tidak ada di sampingku….

Oke Siap baca ceritanya kawan ?

You ready……. Ini dia ceritanya….

Semua bermula dari flasdidiscnya yang tertinggal di rumahku karena lupa terbawa kemarin… yaa akupun iseng coba-coba lihat isi itu flasdisc kali aja di dalamya ada kecoa nyasar tidak bisa keluar-keluar kasiaann kan “gak ada juga salahnya lagi pula diakan pacarku” pikirku sendiri. File per file - folder per folder data habis ku selusuri di windows eksplorer, hingga akhirnya aku terhenti di satu file. Dan Itu adalah file cerpen pacarku yang di tugaskan oleh dosen bahasa indonesianya kemarin, cerpenya berjudul “Kisah Cintaku” Weww... mataku terpaku menatap file itu, tergelitik penasaran untuk membacanya [meskipun aku tau itu privacy], entah kenapa.. aku seperti terhipnotis Tomy Rafael dengan arloji rantainya.. atau Si Uya dengan tissue yang dibakarnya. Jauh….. jauh.. jauuuuuhh.. Aku . . . memasuki alam bawah sadarku di pandu oleh sugesti dari Tomy Rafael dan Si Uya yang membuat aku semakin jauhhh larut tenggelam di bawah alam sadarku jauhh uuhhh . . . . h hh.. … ..

***

Hanya dengan satu kali klik cursor mouse di file privacy itu... Jendela microsoft office 2003 pun terbuka semua isi cerpen tertera dan ku baca, susunan huruf-huruf monotype corsiva yang berbaris dengan rapi di sembilan halaman itu pun habis ku lahap tanpa tersisa. Entah berapa banyak ribu kata cerpen itu.. hingga akhirnya… aku berjumpa dan berkenalan dengan tokoh utama di dalam cerpen yang ditulisnya. Tokoh itu sendiri adalah sang mantan pacarnya, tokoh yang kini menjadi antagonis buatku atau aku sendiri yang mukin menjadi tokoh antagonis buat sang mantanya itu ? tergantunglah anda menilai dan melihat sudut pandang posisinya dari mana [asal jangan lihat saya dari jarak 70-100 meter mukin pandanganmu bisa berbeda lagi, karena yang nampak cuma sebatang tiang vertikal lurus].

Sangat manis romantis plus melankoli kisah cinta mereka, lumayan bikin terharu buat yang baca lumayan dramatis lah… penuh dengan hitam, putih, pedas, asem, asin manisnya cinta meskipun di ujung cerita cerpen ini tidak seindah diharapkan penulisnya.. Sungguh membuat aku iri setengah mati dan jelas membuat sakit hati tentunya, seperti bara arang yang di kipas si mamang sate.. yaa begitulah gambaran yang pas buat perasaaanku malam ini “Egrhhhhh……..” saking panasnya mukin thermometer yang tergantung di ruang laboratorium listrik kampusku tidak mampu mengukurnya lagi, mukin saja kumparan (moving coil) voltmeter putus terbakar saat mengukur tegangan di tubuhku, atau mukin juga… tabung crt osiloskop bisa jebol saat mevisualisasikan gelombang listrik jenis baru yang supeer aneh – super dahsyaaat – super canggih, saat ku sentuhkan jari telunjukku di ujung kabel probe osiloskop yang seperti mata balpoin itu.

***

Satu….. Dua….. Tiga.... Buka mata anda… Sugesti Tomy Rafael dan Si Uya serempak menyadarkanku. Seketika aku pun siuman dari alam bawah sadarku itu . . . .

Aku bergegas melanjutkan memeriksa isi flasdisc satu per satu “kali-kali masih ada yang tersisa” fikirku... 1 menit berlalu… 2 menit sudah mencari…… 2,32 menit.. kemudian 3 menit... “sudah habis ya isi flasdiscnya” pikirku lagi… tapi entah otakku tidak terkontrol selalu saja menekan tombol next => 3,45... 4,14 menit.. Stoopp !! yaa seperti lyric lagu padi - sesuatu yang indah [telah aku temukan.. telah aku dapatkan..] satu folder dengan status hidden. “Folder Hidden ?” tanyaku, dan spontan piktorku menebak isinya pasti ne film Maria Ozawa ? ha ha ha… ahh gk mukin laa ini kan flasdisc cewek kecuali flasdisc cowok, logikaku membantah menyalahkan piktorku. Berfikir lagi berfikir menebak… kira-kira apa yaa, ha apa jangan-jangan film American Pie ne isinya ? Ahh gk mukin juga masa cewek nyimpan film Komedi gitu sii… Gak LUCU kale… aku memang gk punya bakat untuk jadi peramal atau detektif saat ini, mukin besoklah bakatnya baru datang.

Lagi-lagi hanya dengan satu klik cursor mouse di folder hidden itu…. Folder terbuka dan betapa terkejut aku - tersentak jantungku, melihat ada puluhan foto Pacarku featuring Sang Mantan edisi In Love yang masih tersimpan baik dan rapi, uhh mesranyaaa foto-foto mereka ckckckckck…. retina mataku tiba-tiba berubah menjadi putih melihat semua foto mesra mereka untung-untung air mataku tidak jatuh meleleh di pelipis mata, terlau cengeng buat seorang lelaki… ya cuma memang bisa gigit jari saat ini… dan seketika itu pula hatiku terasa tercabik-cabik, tercakar-cakar, terobek-robek, tersobek-sobek oleh Tukul Arwana dengan muka katroknya yang selalu tampil di acara bukan emat mata itu !!

Huftt….. cintaku tahukah kamu, menyesal aku buka isi flasdicmu malam ini ?

Kekasihku... dalam sunyinya malam kemarin

Aku ”TERLUKA LAGI”

Saat aku temui dan tak sengaja

Mengintip waktu lalumu dalam cerita pendekmu

Berjudul ”KISAH CINTAKU” itu

Sadarkah kamu, aku rasakan perih mendera

Di tiap kata . . . Di tiap kalimat . . Di tiap paragraf . .

Di dalam naskah cerpen “KISAH CINTAKU”

Curahan kisah waktu lalumu denganya itu

“CUKUP MENIKAM DALAM HATI” ini

Terbawa luka olehku sampai di pagi ini

Sampai di hari nanti....

Entah kapan Rasa ini pupus menyirna

Mukin, Sampai akhirnya terdiam oleh waktu . . .

Mukinkah semua mampu terhapus oleh waktu ?

Atau aku yang akan kalah karena masa lalumu itu ?

0 komentar:

    Oem Google

    Laman

    Pengikut

    Arsip Blog

    Label Kiriman